Halaman

    Social Items


Sister group AKB48 yang berbasis di Taiwan, TPE48 kini sedang ramai diperbincangkan. Hal ini terjadi pasca situs remi mereka www.tpe48.tw tidak bisa diakses alias ditutup dari tanggal 8 Juli lalu. Mengenai hal ini, TPE48 belum menjelaskan alasan resmi penutupan situs mereka. Seperti yang telah kami informasikan beberapa minggu lalu bahwa perusahaan yang mengatur TPE48 di Taiwan sedang mengalami krisis finansial, itu adalah benar adanya.

Seperti yang di kutip dari Yahoo Taiwan, kondisi grup kini berbanding terbalik dengan yang dialami AKB48 di Jepang. Mereka baru saja menyelesaikan pemilu dan mengikuti acara survival Korea Selatan PRODUCE48. Situs telah ditutup dan orang yang bertanggung jawab atas TPE48 yaitu Xi Yao Entertainment menghindari pertemuan dengan media pers. TPE48 awalnya diharapkan debut pada bulan Mei, tetapi karena perusahaan tidak melakukan manajemen baik, kata 'debut' sangatlah jauh untuk dicapai.

Pada Juni lalu, perusahaan memiliki hutang yang hampir jumlahnya 3 juta Dolar Taiwan karena tidak mampu membayar gaji karyawan atau staff selama beberapa bulan. Bahkan anggota kiriman AKB48 ke TPE48 yakni Abe Maria tidak bisa membayar uang sewa tempat tinggal dan kembali ke Jepang. Pihak Jepang (AKS) akan mengambil alih kekacauan yang dilakukan oleh Xi Yao Entertainment ini. Mereka bilang bahwa tindakan yang pertama dilakukan adalah menghentikan sementara aktivitas para gadis terlebih dahulu. Dari pihak Jepang akan membayar setengah tunggakan gaji karyawan yang tidak dibayarkan.

Kejadian ini memakan korban yang paling besar dampaknya yaitu pada Abe Maria (AKB48 ke TPE48). Ia merupakan anggota pertama yang berada di grup tersebut setelah pengirimannya dari Jepang. Dia bekerja sampingan di Taiwan selama setengah tahun. Pendapatannya dari yang sebelumnya di AKB48 terasa besar dan menurun drastis saat itu juga. Perusahaan tidak mampu membayar sewa selama dua bulan, guru bahasa Mandarin pun harus rela digantikan oleh staff sendiri. Karena masa depan TPE48 yang tidak pasti maka Abemaru kembali ke Jepang dan perlahan menghilangkan kata 'TPE48' di akun Twitternya.

Tidak hanya Abe Maria, para gadis anggota generasi pertama yang berjumlah lebih dari 40 orang kini sedang dalam dilema. Mereka telah menandatanganani kontrak dengan Xi Yao Entertainment selama 3-5 tahun. Dengan kontrak tersebut mereka terjebak sehingga para gadis tidak bisa terjun di dunia hiburan secara pribadi pada periode tersebut. Kalau tidak, itu adalah pelanggaran kontrak dan mereka harus membayar denda. Para warga net hanya bisa berharap bahwa pihak Jepang akan muncul dengan tindakan nyata sesegera mungkin. Jangan biarkan TPE48 bubar dulu sebelum debut!.

Referensi: Yahoo Taiwan




via Anakamirikarutenani

Situs Ditutup, TPE48 Diambang Pembubaran?


Sister group AKB48 yang berbasis di Taiwan, TPE48 kini sedang ramai diperbincangkan. Hal ini terjadi pasca situs remi mereka www.tpe48.tw tidak bisa diakses alias ditutup dari tanggal 8 Juli lalu. Mengenai hal ini, TPE48 belum menjelaskan alasan resmi penutupan situs mereka. Seperti yang telah kami informasikan beberapa minggu lalu bahwa perusahaan yang mengatur TPE48 di Taiwan sedang mengalami krisis finansial, itu adalah benar adanya.

Seperti yang di kutip dari Yahoo Taiwan, kondisi grup kini berbanding terbalik dengan yang dialami AKB48 di Jepang. Mereka baru saja menyelesaikan pemilu dan mengikuti acara survival Korea Selatan PRODUCE48. Situs telah ditutup dan orang yang bertanggung jawab atas TPE48 yaitu Xi Yao Entertainment menghindari pertemuan dengan media pers. TPE48 awalnya diharapkan debut pada bulan Mei, tetapi karena perusahaan tidak melakukan manajemen baik, kata 'debut' sangatlah jauh untuk dicapai.

Pada Juni lalu, perusahaan memiliki hutang yang hampir jumlahnya 3 juta Dolar Taiwan karena tidak mampu membayar gaji karyawan atau staff selama beberapa bulan. Bahkan anggota kiriman AKB48 ke TPE48 yakni Abe Maria tidak bisa membayar uang sewa tempat tinggal dan kembali ke Jepang. Pihak Jepang (AKS) akan mengambil alih kekacauan yang dilakukan oleh Xi Yao Entertainment ini. Mereka bilang bahwa tindakan yang pertama dilakukan adalah menghentikan sementara aktivitas para gadis terlebih dahulu. Dari pihak Jepang akan membayar setengah tunggakan gaji karyawan yang tidak dibayarkan.

Kejadian ini memakan korban yang paling besar dampaknya yaitu pada Abe Maria (AKB48 ke TPE48). Ia merupakan anggota pertama yang berada di grup tersebut setelah pengirimannya dari Jepang. Dia bekerja sampingan di Taiwan selama setengah tahun. Pendapatannya dari yang sebelumnya di AKB48 terasa besar dan menurun drastis saat itu juga. Perusahaan tidak mampu membayar sewa selama dua bulan, guru bahasa Mandarin pun harus rela digantikan oleh staff sendiri. Karena masa depan TPE48 yang tidak pasti maka Abemaru kembali ke Jepang dan perlahan menghilangkan kata 'TPE48' di akun Twitternya.

Tidak hanya Abe Maria, para gadis anggota generasi pertama yang berjumlah lebih dari 40 orang kini sedang dalam dilema. Mereka telah menandatanganani kontrak dengan Xi Yao Entertainment selama 3-5 tahun. Dengan kontrak tersebut mereka terjebak sehingga para gadis tidak bisa terjun di dunia hiburan secara pribadi pada periode tersebut. Kalau tidak, itu adalah pelanggaran kontrak dan mereka harus membayar denda. Para warga net hanya bisa berharap bahwa pihak Jepang akan muncul dengan tindakan nyata sesegera mungkin. Jangan biarkan TPE48 bubar dulu sebelum debut!.

Referensi: Yahoo Taiwan




via Anakamirikarutenani
Load Comments

Subscribe Our Newsletter